School of Life

Saya seorang mahasiswa di sebuah Universitas yang cukup besar, sebut saja namanya UK Petra. #lhooo. Saat saya memutuskan untuk berkuliah, melanjutkan proses pendidikan dari SMA ke jenjang berikutnya. Tidak terbesit sedikitpun untuk saya bisa berkuliah di sebuah kampus yang sangat besar seperti UK Petra. Tetapi kenyataannya Tuhan tidak bisa diukur dengan nalar sekalipun, oleh karena kemurahan Tuhan, saya bisa berkuliah di UK Petra.

Proses berkuliah adalah proses belajar, namun sejauh apa kita belajar dalam kehidupan? Memang, di dalam perkuliahan saya belajar untuk memahami materi atau teori tertentu berkaitan dengan bidang yang saya pilih. Dan nantinya teori ini berguna untuk membantu kehidupan karir saya ke depan.

Setiap orang yang normal akan menginginkan kuliah dengan fasilitas terbaik, memiliki nilai yang baik, lulus tepat waktu, memiliki pekerjaan yang baik dan menghasilkan profit yang cukup banyak, memiliki pasangan hidup yang cantik/tampan, memiliki keluarga yang sejahtera dan harmonis, beranak cucu dan memiliki keluarga besar yang bahagia sampai akhir hayat nanti. Siapa yang tidak menginginkan kondisi tersebut? Sepertinya hanya orang "gila" yang tidak menginginkannya.

Nah..gila bisa berarti baik karena jadi "gila" bisa berarti menjadi "berbeda" dan akan sangat baik untuk bisa jadi "gila!!" Coba bayangkan, setiap orang pasti menginginkan hasil yang seperti saya sebutkan di atas, tetapi kalau semuanya seperti itu, soo apa yang membedakan saya dengan orang lain?? Apa kehidupan cuma soal hal-hal tersebut??

Saya suka dan menikmati kondisi saya yang sedang mengalami "kegilaan" hehehehe. Setelah saya  berkuliah kurang lebih 4tahun saya mengalami banyak moment kehidupan yang membuat saya menyadari bahwa banyak hal yang perlu saya sadari dan pelajari dalam kehidupan. Terus terang, saat saya berkuliah saya tidak mendapatkan apa-apa selain teori dan materi perkuliahan. Tetapi saya benar-benar memperoleh pelajaran hidup saat saya mulai untuk jadi berbeda, mulai belajar beraksi di dunia kemahasiswaan. Tidak dipungkiri bahwa dunia kemahasiswaan atau organisasi sangat menyita waktu saya, bahkan saya harus mengorbankan hubungan percintaan saya selama proses belajar ini.

Belajar untuk hidup adalah belajar bukan hanya bagaimana membuat hidup menjadi lebih baik seperti mendapat fasilitas lebih baik, memperoleh keluarga yang harmonis dan sebagainya, Tetapi belajar membuat hidup berhasil dan bermakna seperti apa yang Tuhan mau.

Apalah artinya jika kita pandai dan paham secara teori, tetapi tidak memahami untuk apa kita hidup. Saya berpikir lebih dalam, tentang pertanyaan mengapa dan untuk apa. Saya berpikir mengapa saya berkuliah dan untuk apa Tuhan memberikan saya kesempatan untuk kuliah? Sepertinya kita dirancang atas suatu tujuan tertentu. Kalau robot saja membutuhkan seorang desainer atau perancang yang pandai untuk membuatnya, masakan kita manusia yang seperti ini dibentuk hanya dari teori ledakan yang antah berantah??

Mungkin proses belajar saya akan tetap berlanjut dan mungkin banyak rencana Tuhan yang masih dipersiapkan untuk diri saya di kehidupan mendatang. Kalau Tuhan memberikan keindahan yang begitu rupa pada bunga mawar yang kita tahu mereka akan layu dan mati pada akhirnya. Masakan kita tidak??











No comments:

Post a Comment