Rendah Hati


Seorang petinju profesional - Muhammad Ali pernah berkata,
"It's hard to be humble, when you're as great as I am."
"Sulit untuk menjadi rendah hati, jika anda sehebat saya."

Sungguh menjengkelkan, ya..hanya itu yang ada di benak saya atau mungkin kita semua yang membaca atau mendengar pernyataan tersebut. Jelas sekali tersurat makna kesombongan dari sederet kalimat di atas. Serasa tangan ini ingin berayun dan menjatuhkan sebongkah bogem mentah ke arah muka seorang Muhammad Ali. Tapi apa daya, menyentuh wajahnya pun mungkin tak sanggup.

Tetapi sejenak saya berpikir, kalimat tersebut ada benarnya juga. Saat semua orang berlomba-lomba untuk mencapai sesuatu entah itu harta ataupun tahta. Dan ketika kita telah berada di posisi puncak saat tidak ada satupun yang dapat mengungguli. Setelah itu muncul pertanyaan besar. What next? Apa yang terjadi selanjutnya? Tidak ada apa-apa! Yang terlihat hanya kita sorang diri yang berdiri sendiri tanpa kawan, serta memandang semua yang di bawah lebih rendah dan lebih kecil. Bukan berarti bahwa setiap orang tidak perlu sukses, atau setiap orang tidak perlu menjadi yang terbaik. Karena pada realitanya masih banyak orang sukses yang tetap rendah hati, ataupun orang bodoh yang kerap menyombongkan diri.

Kerendahan hati, adalah sebuah kata sederhana tetapi sangat mengena. Sebuah sikap kecil tetapi membawa dampak yang besar. Dan sebuah sikap penuh tindakan bukan hanya kata-kata. Semakin kita kejar, semakin kita tidak mungkin mendapatkannya. Itulah kerendahan hati! Tidak pernah kita akan menjumpai seorang yang rendah hati mengatakan,"Akulah orang yang paling rendah hati." Kerendahan hati membuat orang lain respect sedangkan kesombongan akan menciptakan kehancuran (Amsal 18:12). Karena sejatinya sebuah kesombongan adalah kepedulian yang kurang tepat, dimana seseorang hanya peduli pada dirinya sendiri.

"Most of the trouble in the world is caused by people wanting to be important." 
"Kebanyakan masalah dalam dunia ini disebabkan oleh mereka yang ingin terlihat penting."
TS Elliot 
Tidak salah ketika seseorang memiliki kepentingan pribadi. Tetapi bisa menjadi suatu hal yang desdruktif ketika seseorang hanya mementingkan diri sendiri. Namun jangan kita memiliki pemahaman yang sempit tentang kerendahan hati ini. Rendah hati bukan berarti rendah diri. Merendahkan hati bukan berarti membuat diri tidak layak dan terkesan menyedihkan untuk mendapat empati orang lain. Rendah hati memfokuskan sikap pada pengakuan hati yang rela melayani tanpa memandang apapun, sedangkan rendah diri hanya memfokuskan sikap pada diri sendiri dengan mengikuti approval orang lain. Sehingga sikap rendah diri menghilangkan keyakinan diri sehingga tidak ada ketulusan di dalamnya.

Sekarang saatnya kita berkaca pada diri sendiri. Apakah selama ini kita menjadi manusia yang selalu belajar merendahkan hati atau merendahkan diri? Apakah selama ini masih ada egoisme yang membuat kita gengsi, dan tidak peduli dengan sekeliling? Sikap rendah hati membantu kita mendengar suara Tuhan. Rendah hati membuat kita rela dibentuk tanpa embel-embel apapun. Rendah hati membuka pintu lebar-lebar agar Roh Kudus dapat masuk dan menuntun hidup kita. Kerendahan hati mendahului kehormatan dan kerendahan hati mendahului kemenangan.


No comments:

Post a Comment